Oleh: Rindang
Resita Rizki
“Jadi ustadz..”,
begitu jawaban Adib ketika kutanya ingin jadi apa dia kelak. Adib berusia enam
tahun dan duduk di kelas satu Sekolah Dasar Islam Terpadu. Dia adalah anak
termuda diantara kami, empat bersaudara, ya dia adik terkecilku. Mungkin karena
itulah adib yang paling sering menjadi objek keisengan kami, kakaknya.
“Hmm..cukup
unik..”, gumamku seketika setelah dia menjawab pertanyaanku. Biasanya setiap
aku bertanya tentang cita-cita kepada anak seusia dia mayoritas mereka akan
menjawab dengan pilihan profesi yang lumayan nyentrik. Seperti guru, dokter,
polisi, pilot, bahkan astronot yang sekilas terkesan sedikit ekstrim bagi orang
dewasa.
Adib sangat hobi
dengan kereta api. Dia bilang kereta itu hebat dan unik, mempunyai badan yang
panjang dan berjalan di jalan khusus, begitu kira-kira adib pernah mengatakan
kekagumannya tentang kereta kepadaku. Pernah suatu hari adib mengajakku pergi
ke stasiun kereta dekat rumah kami, dan tentunya dengan tujuan khusus, “melihat
kereta api lewat”. Iya, memang setahuku dia “maniak” sekali dengan kereta.
“Mbak..pak
masinis itu keren banget yah..masak kereta sepanjang gitu yang nyetir dia
sendiri..wah..gagah..”, adib melihat kereta lewat tanpa berkedip sambil bicara
begitu padaku.
Dan setelahnya
percakapan dimulai:
Aku: iya..keren yah.., dek adib pengen jadi masinis
nggak?
Adib: enggak...aku mau jadi ustadz..
Aku: tapi kalau kata ibu, ustadz itu enggak boleh
cengeng lho.., lha dek adib kok masih suka nangis?..hayoo...
Adib: ya nanti kan kalau jadi ustadz udah nggak
cengeng lagi..
Jujur, aku lumayan
terkesan dengan keteguhan cita-citanya, dan aku sangat bahagia punya saudara
seunik adib. Tapi akhir-akhir ini pikiranku agak kacau. Mungkin sedikit perlu
diketahui bahwa aku adalah gadis berusia 23tahun dan lulusan sarjana Psikologi
dari sebuah Universitas ternama di kota Solo. Terkadang aku merasa kurang
beruntung bila dibandingkan dengan teman-teman seusiaku. Mereka sudah menikah
dan mempunyai pekerjaan yang layak, sedang aku belum.
Siang ini aku
sedang merapikan baju dikamar. Adib masuk kekamarku dan langsung tiduran
disampingku. “Asiik.., ada objek iseng nih, hihi” kataku dalam hati.
Aku: maem apa dek?..
Adib: kacang..
Aku: apa bisa ngunyah orang ompong gitu
giginya..hihi, (gigi susu adib yang depan memang sudah lama tanggal dan belum
tumbuh-tumbuh lagi)
“Dek..kok gigimu nggak tumbuh-tumbuh
sih?..ih..ompong...hihi”. ledekku
Adib: lha yang numbuhin gigi itu siapa..?, Allah
kan..yaudah..tanya aja sama Allah masak tanya sama aku, kalau aku bisa numbuhin
ya tak tumbuhin..(jawabnya tanpa beban).
Seketika aku
tersenyum kemudian diam. Ada sedikit kagum dan rasa bersalah. Ternyata aku lupa tentang apa itu tawakal,
bersyukur dan berserah diri. Astaghfirllah..”, keluhku dalam hati. Aku sudah
lupa dengan semua itu, karena nyatanya tidak jarang aku mengeluh dengan
takdirku. Aku merasa bahwa aku selalu kurang beruntung jika dibanding
oranglain. Tetapi hari ini, aku seperti diingatkan kembali, bahwa Allah tidak
pernah terlambat ataupun terlalu cepat, Dia selalu memberikan hak-hak
makhluknya tepat pada waktunya. Dan satu hal lagi yang sempat aku terlupa bahwa
ketetapan-Nya
atas kita adalah adil, dan selalu baik.
Terimakasih
sayang..kamu sudah mengingatkanku tentang pentingnya tawakal dengan cara yang
berbeda, dengan cara unik yang kamu miliki. Meskipun gigimu masih ompong tapi kamu sudah mampu
mengingatkanku kembali tentang janji Allah: “wa idz taadzdzana robbukum lain
syakartum laaziidannakum walaainkafartum inna ‘adzaabii lasyadiid”
“Dan ingatlah
ketika Tuhanmu memberitahukan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (ni’mat-Ku) niscaya
adzab-Ku sangatlah pedih” QS: Ibrahim: 7.
Sekarang aku
percaya bahwa kamu memang mempunyai
kompetensi tinggi untuk menjadi ustadz kelak, karena hari ini kamu sudah menjadi ustadzku... dan
semoga Allah memberkahi cita-citamu.
Referensi:
Alqur’an Alkarim
Pengalaman
pribadi
A cheap fix to your ford focus titanium - Vitanium Arts
ReplyDeleteAs for the dovo, the dovo trekz titanium pairing is designed with a high quality titanium ford escape titanium for sale base that includes titanium flat irons a lighter, titanium iphone case smoother handle with lighter handle. The thicker titanium wok handle